Sabtu, 15 Juni 2013

Tips Berpuasa Saat Hamil & Menyusui

Alhamdulillaah....,
Nggak terasa sebulan lagi kita akan menyongsong bulan Ramadhan. Semua kaum muslimin pastilah sangat bergembira menyambut kedatangan bulan suci nan mulia ini.
Di bulan ini, kaum muslimin diwajibkan menunaikan salah satu ibadah wajib, yakni ber-puasa Ramadhan.
Bagaimana dengan ibu hamil dan menyusui ? 
Ibu hamil dan menyusui telah diberikan rukhsoh/keringanan oleh Alloh untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan, namun tetap meng-qadha'/menggantinya di lain waktu.

Lantas bagaimana kalau ibu hamil dan menyusui ingin tetap berpuasa (seperti saya ini, hehehe....) ??!
Nah, berikut ada beberapa tips yang dapat dilakukan oleh wanita hamil dan menyusui selama berpuasa (saya rangkum dari majalah Muslim Sehat) :

Ketika sahur 
1. Sahur, selain untuk menjalankan sunnah Rosulullah sholallohu 'alaihi wasallam, juga untuk mendapatkan energi yang berguna untuk melakukan aktifitas seseorang pada hari tersebut. Hendaknya seorang ibu memilih makanan yang mengandung protein dan lemak yang cukup, karena kedua zat gizi ini dapat bertahan lebih lama dalam tubuh dibandingkan dengan karbohidrat.

Wanita hamil dan menyusui memerlukan banyak protein sebagai penunjang pertumbuhan jaringan. Beberapa sumber protein hewani diantaranya berasal dari ikan laut (seafood), unggas, daging sapi, hati, dan telur.
Sementara itu, sumber protein nabati dapat diperoleh dari tahu, tempe, kacang-kacangan, dan serealia. Susu dan produk olahannya, seperti keju dan yoghurt juga merupakan sumber protein yang baik.
Kemudian, lemak dapat membantu tubuh untuk menyerap banyak nutrisi. Makanan yang tinggi kadar lemaknya antara lain adalah daging berlemak, susu, keju, mentega, margarin, dan minyak-minyakan.

2. Meng-konsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti daging, sayuran berwarna hijau tua (seperti bayam), spirulina, madu, kacang-kacangan (seperti kacang polong dan kedelai), semangka dan kismis.

Sangat disarankan untuk meng-konsumsi vitamin C yang cukup guna membantu penyerapan zat besi dalam tubuh. Perlu diperhatikan pula bahwa susu dan teh dapat menghambat / mengganggu penyerapan zat besi. Solusinya, berilah jarak dalam meng-konsumsinya, jangan bersamaan.

3. Makanlah makanan yang banyak mengandung vitamin dan mineral seperti buah-buahan dan sayuran.

4. Cukupilah asupan cairan dalam tubuh.
Masalah yang sering dialami oleh wanita hamil yang berpuasa adalah dehidrasi (kekurangan cairan), padahal cairan sangat diperlukan untuk menambah volume darah dan air ketuban. Minumlah air putih secara bertahap sebanyak 6-8 gelas setelah berbuka hingga waktu sahur. Dapat juga diselingi dengan susu, jus, atau sup.

Dari bahan-bahan makanan yang telah disebutkan diatas, kita dapat membuat menu makanan variatif dengan gizi seimbang yang sesuai dengan selera keluarga kita. Misalnya, ketika sahur kita membuat semur daging atau ayam, lalu saat berbuka kita membuat hidangan sup buah atau bubur kacang ijo. Setelah berbuka, hidangan ikan bakar bersama lalapan.



Saat Berpuasa
1. Beristirahatlah yang cukup, karena menyesuaikan aktifitas dan waktu istirahat saat puasa, akan membantu menyimpan energi dalam tubuh.

2. Hendaklah memilih kegiatan yang lebih bermanfaat seperti membaca al-Qur'an atau kegiatan ibadah yang lain.

3. Meminimalkan pekerjaan rumah tangga yang cukup berat saat berpuasa insyaAlloh banyak membantu ibu hamil. Bila memungkinkan, alihkan pekerjaan tersebut di waktu malam.

Saat Berbuka Puasa
1. Awali berbuka puasa dengan makanan kecil yang manis, seperti kurma untuk meningkatkan kadar gula darah dan minumlah minuman yang hangat.

2. Berbukalah secara bertahap. Makanlah satu porsi makanan kecil secara perlahan-lahan, bukan makan dengan porsi besar sekaligus.

3. Setelah sholat maghrib, maka dapat dilanjutkan dengan makanan dalam porsi yang lebih besar secara perlahan.

4. Hindari makanan tertentu seperti acar, rempah-rempah, kopi, teh, minuman berkarbonasi, dan permen.


Perhatian
Jika saat atau setelah berpuasa anda mengalami pusing, lemah, lelah, mual, atau muntah yang tidak mereda dengan ber-istirahat, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter, terutama apabila terjadi perubahan gerakan janin atau merasa bahwa janin kurang/tidak bergerak. Jangan dipaksakan untuk terus berpuasa. Sebagai informasi, syariat Islam memasukkan wanita hamil dan menyusui dalam kelompok yang diperbolehkan meninggalkan puasa pada bulan Ramadhan, apabila sang ibu mengkhawatirkan kesehatan diri atau bayinya.

Dari shahabat Anas bin Malik radhiyallohu 'anhu, bahwa Rosulullah sholallohu 'alaihi wasallam bersabda,
"Alloh telah menggugurkan atas musafir dari kewajiban puasa dan setengah dari sholat, dan Alloh telah menggugurkan wanita hamil dan ibu menyusui dari kewajiban puasa." [HR. Tirmidzi, 715 ; Ibnu Majah, 1667 ; dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih at-Tirmidzi, 575]

Wallohu a'lam bish showwab.


Semoga kita semua diberi kemudahan oleh Alloh dalam menjalani bulan penuh berkah ini, aamiin ya robbal 'alamiin....,

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...