Dalam masa perkembangannya semenjak lahir, setiap anak belajar menilai segala sesuatu, termasuk terhadap dirinya sendiri, adalah dengan meniru apa yang dilakukan orang lain, terutama ayah ibunya. Mereka yakin satu benda berwarna biru jika orang lain terus menerus memberikan informasi kepadanya bahwa benda terseut berwarna biru.
Begitu juga yang terjadi pada persoalan penilaian diri. Setiap anak akan menilai dan memandang seperti apa keadaan dirinya sendiri sesuai dengan cara pandang orangtuanya terhadap diri si anak.
Apabila pribadinya sering dicerca dengan julukan-julukan buruk seperti anak nakal, bengal, tak tahu aturan, bodoh, pemalas, dan sejenisnya, maka akan terbentuk keyakinan dalam diri anak bahwa memang seperti itulah sebenarnya kepribadiannya. Selanjutnya ia akan merasa wajar jika berbuat nakal, toh ayah ibunya menyebutnya 'anak nakal.'
Itu sebabnya, akan sangat fatal akibatnya jika dalam masa perkembangan anak diberi contoh untuk menilai dirinya dengan sebutan dan panggilan yang buruk.
source : Mendidik Dengan Cinta by Irawati Istadi
Selasa, 29 Mei 2012
Mencerca Pribadi Hancurkan Harga Diri
Label -->
tarbiyatul abna
Seorang PENUNTUT ILMU yang selalu faqir akan rahmat Allah 'azza wa jalla # Seorang ISTRI yang berusaha senantiasa patuh pada suami dalam perkara yang ma'ruf # IBU dari saLaamah, naiLah, Ukasyah, dan Hudzaifah, yang selalu belajar melatih kesabaran dalam menghadapi anak-anak # Menjalani hari-hari sebagai Manajer Rumah Tangga sambil terus berusaha untuk memperdalam ilmu agama. Karena...,
# Ber-ILMU sebelum ber-KATA dan ber-AMAL #
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar