"Lebay ih..."
"Aku lagi galau nih,"
"Kamseupay!"
"Kalo gak narsis gak bakal eksis"
bla....bla....bla...
Itulah kalimat-kalimat yang sering dilontarkan anak remaja (ABG) jaman sekarang. Sepertinya, kudu ngomong gitu biar dibiang GAUL, bener nggak?
Remaja saat ini memang terbentuk dari Media. Gak hanya televisi, tapi juga internet, majalah, dll. Apa yang lagi nge-trend di media, ditelan bulat-bulat tanpa dicerna bagus atau tidaknya.
Lagi demam Blackberry semua berbondong-bondong beli HP satu ini. Cuma buwat BBM-an sama temen, atau biar bisa dibilang keren.
Sekarang lagi musim Tablet PC ato HP Android, si BB jadi mangkrak, hehehe.....
Bayangin berapa duit yang terbuang hanya gara-gara demi membutuhkan "Pengakuan" dari lingkungan sekitar.
Belum lagi pengaruhnya bagi si anak. Surfing di internet makin lancar dengan si BB.
Facebook-an, Twitter-an, Youtube-an, jadi sarana ampuh bagi ABG-ABG ini untuk bebas meng-ekspresikan diri.
Nggak heran, anak-anak muda jaman sekrang lebih melek internet dibanding generasi tua-nya.
Pernah, suatu hari, mbak saLaamah bercerita pada saya.
"Ummi..., HP-nya mbak Fulanah (tetangga rumah, masih SD) loh, nggak pake pencet-pencet lagi. Tapi yang geser-geser itu."
"Oooh...iya, itu namanya touchscreen. Emangnya mbak saLaamah pernah liat?"
"Pernah. Waktu itu mbak Fulanah nyetel lagu pake HP-nya. Trus aku liat-liat."
"Tapi mbak salaamah nanti aja baru boleh punya HP, kalo sudah gede. Siapa tau nanti dibelikan suami."
"Iya, aku nanti aja punya HP-nya, nunggu dibeliin suami. Tapi aku minta yang touchscreen ya mi..."
Lhaaah ???
Pas lagi hangat-hangatnya konser SUJU di Jakarta beberapa waktu lalu, di komplek saya juga ngerasain hawa ABG-ABG penggemar SUJU.
Si mbak temen mainnya anak saya (yang diceritain diatas) plus beberapa tetangga komplek yang lain, dengan PEDE-nya menari-nari diiringi musik dari HP-nya di lingkungan komplek ngikutin gerakan dance si boyband korea ini. Hmmm...
Suami saya sampe geleng-geleng kepala ngeliat kelakuan mereka. "Sampe segitunya ya kalo nge-fans..." komentar beliau.
Walhasil, anak-anak saya langsung dilarang keluar rumah sama abi-nya, takut diajarin nari nggak karuan ;p
Ya, anak-anak saya kalo abis mainan sama anak-anak komplek sini, pulangnya pasti punya "oleh-oleh" tarian yang diajari temannya. Allohul musta'an...
Padahal dirumah sudah dikarantina dari Televisi, radio, majalah umum dan semacamnya, tapi dapet pengaruhnya justru dari tetangga sendiri.
Begitulah, betapa berbahayanya bergaul dengan lingkungan yang campur aduk seperti ini. Bagi yang dewasa saja masih bisa terseret arus, apalagi dengan anak-anak yang masih kecil atau ABG. Mereka pasti akan lebih mudah untuk dicecoki pemikiran-pemikiran yang menyimpang.
Nas'alulloha wal 'afiyyah wassalaamah.
Jadi, rutin-rutinlah memantau kegiatan anak sehari-hari, sehingga bila kita menemukan aktifitas atau pemikiran anak yang menyimpang, bisa segera kita luruskan dan kita jelaskan pada mereka.
Dan tentunya, tak lupa pula banyak-banyak berdoa kepada Alloh agar dijauhkan dari pengaruh buruk serta agar dijadikan anak-anak yang sholih/ah....
"Aku lagi galau nih,"
"Kamseupay!"
"Kalo gak narsis gak bakal eksis"
bla....bla....bla...
Itulah kalimat-kalimat yang sering dilontarkan anak remaja (ABG) jaman sekarang. Sepertinya, kudu ngomong gitu biar dibiang GAUL, bener nggak?
Remaja saat ini memang terbentuk dari Media. Gak hanya televisi, tapi juga internet, majalah, dll. Apa yang lagi nge-trend di media, ditelan bulat-bulat tanpa dicerna bagus atau tidaknya.
Lagi demam Blackberry semua berbondong-bondong beli HP satu ini. Cuma buwat BBM-an sama temen, atau biar bisa dibilang keren.
Sekarang lagi musim Tablet PC ato HP Android, si BB jadi mangkrak, hehehe.....
Bayangin berapa duit yang terbuang hanya gara-gara demi membutuhkan "Pengakuan" dari lingkungan sekitar.
Belum lagi pengaruhnya bagi si anak. Surfing di internet makin lancar dengan si BB.
Facebook-an, Twitter-an, Youtube-an, jadi sarana ampuh bagi ABG-ABG ini untuk bebas meng-ekspresikan diri.
Nggak heran, anak-anak muda jaman sekrang lebih melek internet dibanding generasi tua-nya.
Pernah, suatu hari, mbak saLaamah bercerita pada saya.
"Ummi..., HP-nya mbak Fulanah (tetangga rumah, masih SD) loh, nggak pake pencet-pencet lagi. Tapi yang geser-geser itu."
"Oooh...iya, itu namanya touchscreen. Emangnya mbak saLaamah pernah liat?"
"Pernah. Waktu itu mbak Fulanah nyetel lagu pake HP-nya. Trus aku liat-liat."
"Tapi mbak salaamah nanti aja baru boleh punya HP, kalo sudah gede. Siapa tau nanti dibelikan suami."
"Iya, aku nanti aja punya HP-nya, nunggu dibeliin suami. Tapi aku minta yang touchscreen ya mi..."
Lhaaah ???
Pas lagi hangat-hangatnya konser SUJU di Jakarta beberapa waktu lalu, di komplek saya juga ngerasain hawa ABG-ABG penggemar SUJU.
Si mbak temen mainnya anak saya (yang diceritain diatas) plus beberapa tetangga komplek yang lain, dengan PEDE-nya menari-nari diiringi musik dari HP-nya di lingkungan komplek ngikutin gerakan dance si boyband korea ini. Hmmm...
Suami saya sampe geleng-geleng kepala ngeliat kelakuan mereka. "Sampe segitunya ya kalo nge-fans..." komentar beliau.
Walhasil, anak-anak saya langsung dilarang keluar rumah sama abi-nya, takut diajarin nari nggak karuan ;p
Ya, anak-anak saya kalo abis mainan sama anak-anak komplek sini, pulangnya pasti punya "oleh-oleh" tarian yang diajari temannya. Allohul musta'an...
Padahal dirumah sudah dikarantina dari Televisi, radio, majalah umum dan semacamnya, tapi dapet pengaruhnya justru dari tetangga sendiri.
Begitulah, betapa berbahayanya bergaul dengan lingkungan yang campur aduk seperti ini. Bagi yang dewasa saja masih bisa terseret arus, apalagi dengan anak-anak yang masih kecil atau ABG. Mereka pasti akan lebih mudah untuk dicecoki pemikiran-pemikiran yang menyimpang.
Nas'alulloha wal 'afiyyah wassalaamah.
Jadi, rutin-rutinlah memantau kegiatan anak sehari-hari, sehingga bila kita menemukan aktifitas atau pemikiran anak yang menyimpang, bisa segera kita luruskan dan kita jelaskan pada mereka.
Dan tentunya, tak lupa pula banyak-banyak berdoa kepada Alloh agar dijauhkan dari pengaruh buruk serta agar dijadikan anak-anak yang sholih/ah....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar