Minggu, 17 Agustus 2014

"Full Day" in Ma'had

Mulai tahun ajaran baru ini, Ma'had (sekolah) nya mbak saLaamah dan mbak naiLah menerapkan sistem "Full Day", dengan kata lain, masuk pagi berangkat sore. Sistem ini memang bukan berita baru bagi kita, secara sudah banyak sekolah lain yang menerapkan sistem ini.




Saat rapotan sebelumnya, pihak sekolah sudah memberitahu para Wali Santri akan perubahan sistem ini. Alasannya karena di tahun ajaran baru ini, akan lebih digiatkan lagi program Tahfidz-nya, sehingga dalam sehari pelajaran Tahfidz menjadi sekitar 4 jam-an, pagi dan sore ba'da Ashar. Sementara di sela-sela itu ada pelajaran diniyyah lainnya.

Yang terbayang pertama di benak saya adalah...., kira-kira si anak capek nggak seharian di sekolah?!
Alhamdulillah, ternyata ada jam khusus untuk Ishoma bagi anak-anak, termasuk didalamnya tidur siang. Karena Ma'had ini sekaligus pondokan, jadi memang ada kamar-kamar serta dipan-dipan yang diperuntukkan bagi santri yang ingin beristirahat (tidur).
Ma'had juga menyediakan makan siang bagi santri yang tidak membawa bekal makan siang.
Mbak saLaamah selama ini cuma nyangu air putih aja, sementara makannya ngikut di Ma'had (emaknya nih males, hehehe....)

Saya sempat bertanya sama mbak saLaamah, kesannya setelah menjalani "Full Day", ternyata dia-nya enjoy aja, apalagi kan rame, banyak temennya (Ma'had ini khusus Perempuan yaaa....), dll...., yang akhirnya saya ber-kesimpulan, mbak saLaamah nggak ada kesulitan dengan sistem ini. 

Saya pribadi senang dengan perubahan sistem di Ma'had. Bukan karena terlepas satu beban ya (naruh anak di sekolah, hihihi.....), saya justru agak sedih karena lama kelamaan rumah jadi sepi kalo keempat anak saya semua "Full Day" di Ma'had, sepiiiii.....
Yang saya senangi justru karena ada penitikberatan pada program Tahfidz-nya. Dimana si santri ini benar-benar di-mutqin-kan hapalannya sebelum lanjut ke hapalan berikutnya. Ditambah lagi ada pelajaran tambahan, Tahsin, sehingga si anak bisa menghapal Al-Qur'an dengan tartil.

Alhamdulillah, walo si anak udah seharian belajar di sekolah, mereka masih rajin menyetorkan hapalan tiap malam ke saya (walopun saya-nya kadang udah teler duluan, tapi akhirnya jadi semangat lagi).
Duhai...., orangtua mana yang tidak bahagia dunia akhirat apabila buah hatinya kelak bisa menjadi Hafidz dan Hafidzah Qur'an ?!
Ya Rabbi...., anugerahkanlah kepada kami, keturunan yang bisa menyejukkan mata dan hati kami, aamiin.....


Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...